Barrick Gold Corp, produsen logam mulia terbesar di dunia, melihat Indonesia sebagai tempat yang memungkinkan untuk melakukan eksplorasi dalam rangka memburu cadangan emas dan tembaga di Asia Selatan.
Tim eksplorasi perusahaan di Asia Pasifik sedang mencari cadangan di sepanjang sabuk mineral yang luas yang membentang dari Pakistan hingga Papua Nugini, menurut Chief Executive Officer Mark Bristow. Barrick belum memiliki kegiatan eksplorasi yang terkonfirmasi di Indonesia, namun “tentu saja itu merupakan bagian dari evaluasi kami pada tahap ini,” kata Bristow dalam sebuah wawancara.
MENDAFTAR UNTUK MENDAPATKAN INTISARI LOGAM BATERAI
Sabuk metalogenik Eurasia Tethyan “akan menjadi perdagangan Andes yang baru,” kata Bristow, mengacu pada wilayah Asia Selatan yang sedang dijelajahi Barrick. “Ini adalah sebuah anugerah yang sangat besar.” Barrick memiliki aset di kedua ujung sabuk tersebut – tambang emas Porgera di Papua Nugini dan tambang tembaga-emas Reko Diq di Pakistan.
Indonesia, negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, memiliki sumber daya yang melimpah termasuk nikel, tembaga dan emas yang menjadikannya sebagai pemain utama dalam proyek-proyek yang sangat penting untuk produksi kendaraan listrik dan logam mulia. Negara ini juga telah menerapkan kebijakan yang dirancang untuk menjaga kekayaan mineral tersebut di dalam perbatasannya dengan membatasi ekspor dan mendorong lebih banyak pengolahan di dalam negeri.