PLN menandatangani perjanjian dengan PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) pada hari Selasa (5/3) untuk penambahan listrik tegangan tinggi guna mendukung industri hilir nikel di Kalimantan Timur.
PLN dan KFI telah menandatangani Amandemen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) untuk Penambahan Daya Konsumen Tegangan Tinggi untuk menambah daya pasok dari 100 mega volt ampere (MVA) menjadi 300 MVA.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa PLN terus mendukung hilirisasi sektor mineral melalui penyediaan listrik yang handal dan berdaya saing sesuai dengan visi pemerintah untuk mendorong hilirisasi industri.
“Pasokan listrik yang andal memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk bagi segmen industri. PLN berkomitmen untuk mendukung upaya hilirisasi sejalan dengan strategi pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah komoditas tambang,” katanya dalam siaran pers pada Jumat (15/3).
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Agung Murdifi mengatakan bahwa segmen pelanggan industri di Kalimantan Timur terus berkembang setiap tahunnya. Untuk itu, PLN terus berupaya meningkatkan sistem kelistrikan yang handal untuk menjawab tren pertumbuhan yang ada.
“Memberikan pelayanan terbaik merupakan komitmen kami untuk mendorong pertumbuhan bisnis para pelaku usaha dan industri. Pelanggan harus fokus pada pengembangan bisnisnya dan biarkan PLN yang mengurus kelistrikannya. Selain KFI, ada juga pertumbuhan konsumsi listrik untuk kebutuhan IKN Nusantara,” jelasnya.
Agung melanjutkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur saat ini cukup untuk memasok kebutuhan listrik yang terus meningkat. Kapasitas pasokan sistem Kalimantan Timur saat ini adalah 768 MW dengan beban puncak 660 MW.
Penambahan daya listrik untuk KFI ini diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi Bumi Etam, khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara. Proyek PT KFI ditargetkan dapat menyerap setidaknya 10 hingga 13 ribu tenaga kerja lokal di masa mendatang.
Owner Representative KFI, Muhammad Ardhi Soemargo, mengatakan bahwa pihaknya sebelumnya telah menyepakati rencana penambahan daya secara bertahap hingga 800 MVA dari PLN. “PJBTL yang kami tandatangani ini untuk mempercepat apa yang telah kami komit,” kata Ardhi.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan bahwa fasilitas pemurnian atau smelter perlu mendapatkan dukungan agar hilirisasi dapat berjalan dengan baik.
“Salah satu dukungan yang diperlukan adalah ketersediaan listrik untuk smelter. Dengan pasokan listrik yang handal, diharapkan smelter dapat menghasilkan produk turunan mineral sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Sumber gambar: KataData / Harita Nickel
Sumber: https://katadata.co.id/berita/energi/65f3fd9604da0/pln-tambah-daya-listrik-pt-kfi-dukung-hilirisasi-nikel-di-kaltim