Eksklusif: Presiden Indonesia menjanjikan pembersihan tambang nikel di tengah booming kendaraan listrik

SOROWAKO, Indonesia, 30 Maret (Reuters) – Indonesia akan meningkatkan pengawasan standar lingkungan untuk pertambangan nikel, di tengah-tengah kekhawatiran akan produksi logam yang semakin banyak digunakan dalam baterai kendaraan listrik, Presiden Joko Widodo mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis.

Negara Asia Tenggara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia ini akan meningkatkan pengawasan terhadap pertambangan dan memerintahkan perusahaan-perusahaan untuk mengelola pembibitan untuk menghijaukan kembali tambang-tambang yang sudah habis, kata presiden yang dikenal luas sebagai Jokowi ini.

Penambangan dan peleburan nikel telah menjadi bagian utama dari perekonomian Indonesia, dengan miliaran dolar investasi global mengalir ke negara ini setelah pemerintah melarang ekspor bijih yang belum diproses pada tahun 2020.

Namun, kelompok-kelompok lingkungan hidup mengatakan bahwa produksi nikel Indonesia telah mencemari lokasi-lokasi produksi utama di Sulawesi dan pulau-pulau Maluku, bahkan membuat air di beberapa daerah pesisir menjadi merah.

Para penambang juga dituduh melakukan perampasan lahan, sementara para pekerja di beberapa tambang memprotes lemahnya standar keselamatan.

“Yang paling penting adalah pemantauan. Sistem kontrol manajemen harus diperkuat …. Evaluasi rutin harus dilakukan,” ujar Jokowi dalam sebuah wawancara di kota pertambangan nikel Sorowako di pulau Sulawesi, dan menambahkan bahwa ia akan memastikan semua penambang mengikuti praktik-praktik terbaik internasional.

Pengembangan sektor kendaraan listrik (EV) di Indonesia merupakan misi pribadi Jokowi, yang telah berusaha meyakinkan CEO Tesla (TSLA.O) Elon Musk untuk memproduksi EV atau baterai di negara kepulauan yang luas di Asia Tenggara ini.

Namun, mengindikasikan kekhawatiran atas dampak industri ini, puluhan organisasi non-pemerintah tahun lalu mengirimkan surat terbuka kepada Musk, mendesaknya untuk tidak berinvestasi di Indonesia karena masalah lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

Jokowi mengatakan bahwa beberapa penambang memiliki standar yang lebih tinggi daripada yang lain, dan memuji unit lokal penambang Brasil, Vale, yang telah menambang nikel di Sorowako selama beberapa dekade tanpa mencemari danau di dekatnya.

LIMBAH BERACUN
Jokowi mengunjungi tambang dan smelter PT Vale Indonesia, yang menggunakan energi dari tiga pembangkit listrik tenaga air, untuk melihat secara langsung kesepakatan investasi dengan produsen mobil Amerika Serikat, Ford Motor Co (F.N) dan Zhejiang Huayou Cobalt (603799.SS) dari Tiongkok, untuk membangun pabrik pelindian asam bertekanan tinggi (high pressure acid leaching/ HPAL) senilai $4,5 miliar.

“Keberlanjutan diukur dalam dua aspek: berapa lama cadangan Anda bertahan, itu penting, dan operasi tambang. ESG tidak bisa ditawar-tawar lagi jika kita ingin terus maju,” katanya.

Jokowi mengatakan bahwa ia hanya akan menyetujui izin-izin smelter baru jika didukung oleh sumber-sumber energi terbarukan, yang menurutnya akan meningkatkan biaya investasi baru dan menjadi hambatan masuk.

“Kita harus mengendalikan produksi kita agar harga tidak jatuh karena kelebihan produksi dan kelebihan pasokan,” ujarnya, seraya mencatat masuknya investasi untuk mengolah bijih menjadi nickel pig iron.

Ia mengatakan bahwa fasilitas-fasilitas yang sudah ada yang menggunakan tenaga batu bara juga akan diberi tenggat waktu untuk mengubah sumber energi mereka menjadi energi terbarukan.

Semakin banyak perusahaan yang kini membangun pabrik HPAL, mengubah bijih nikel kadar rendah menjadi bahan yang digunakan dalam baterai EV, tetapi juga menghasilkan limbah beracun yang harus diolah dan disimpan.

Vale Indonesia berencana untuk memulai pembangunan pabrik HPAL kedua dengan Huayou di Sulawesi Selatan akhir tahun ini.

Melky Nahar, dari Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), mengatakan bahwa banyak perusahaan yang tidak mematuhi standar dan mempertanyakan apakah ada “kemauan politik” untuk menegakkan peraturan-peraturan lingkungan hidup.

Namun Jokowi mengatakan bahwa kemajuan telah dicapai, seperti pemerintah melarang pembuangan tailing di laut.