Indeks HBA Batubara Indonesia Bulan September Mencapai USD150,03 Per Ton

Harga batubara terus menguat. Hal ini terlihat dari Harga Batubara Acuan (HBA) pada bulan September 2021 yang mencapai USD150,03 per Ton. Harga tersebut lebih tinggi USD19,04 per ton dibandingkan dengan HBA Agustus 2021 yang mencapai 130,99 per ton. Meningkatnya permintaan batubara di China akibat meningkatnya kebutuhan pembangkit listrik yang melebihi kapasitas pasokan batubara dalam negeri menjadi pemicu utama.

Ini adalah angka yang cukup fenomenal dalam satu dekade terakhir. Tingginya permintaan China yang melebihi kapasitas produksi dalam negerinya dan meningkatnya permintaan batubara dari Korea Selatan dan kawasan Eropa serta tingginya harga gas bumi telah melambungkan HBA menjadi USD150,03 per ton,” ujar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung.

Menurut Agung, faktor-faktor yang disebutkan di atas telah mendorong harga batubara global naik dan mencatatkan rekor bulanan.

HBA mencatatkan kenaikan berturut-turut pada periode Mei-Juli 2021 hingga menyentuh angka USD115,35 per ton di bulan Juli 2021. Peningkatan tersebut terus konsisten ketika pada September 2021 rekor tertinggi baru tercatat.

HBA adalah harga yang diperoleh dari rata-rata Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas setara 6322 kkal/kg kalori. GAR, Total Kelembaban 8%, Total Sulfur 0,8%, dan Abu 15%.

Ada dua faktor turunan yang mempengaruhi pergerakan HBA, yaitu penawaran dan permintaan. Dari sisi turunan pasokan, hal ini dipengaruhi oleh musim (cuaca), teknik penambangan, kebijakan negara pemasok, hingga teknis rantai pasok seperti kereta api, tongkang, dan terminal pemuatan.

Sementara itu, faktor turunan permintaan dipengaruhi oleh menurunnya permintaan listrik yang berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan persaingan dengan komoditas energi lainnya, seperti LNG, nuklir, dan hidro.