Indonesia telah meminta Amerika Serikat untuk memulai pembicaraan mengenai kesepakatan dagang untuk mineral-mineral penting sehingga ekspor dari negara Asia Tenggara ini bisa tercakup di bawah Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS, sebuah kementerian Indonesia mengatakan pada hari Kamis.
Permintaan tersebut disampaikan ketika Presiden Indonesia Joko Widodo bertemu dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris di sela-sela pertemuan yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta pada hari Rabu.
Di bawah pedoman undang-undang AS yang dikeluarkan pada bulan Maret, Washington telah mensyaratkan bahwa sejumlah mineral penting dalam baterai kendaraan listrik (EV) harus diproduksi atau dirakit di Amerika Utara atau mitra dagang bebas, agar EV yang dijual di Amerika Serikat memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak.
Indonesia tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat, tetapi negara yang kaya akan sumber daya alam ini berambisi untuk menjadi pemain utama dalam pembuatan mobil listrik dan baterainya, dengan memanfaatkan cadangan nikelnya yang besar.
“Indonesia adalah produsen dan pemilik cadangan nikel terbesar di dunia sebesar 21 juta metrik ton, sehingga Indonesia dapat menjadi pemasok untuk … baterai dan mobil listrik di AS,” ujar Jokowi, panggilan akrab presiden, seperti dikutip oleh kementerian ekonomi Indonesia.
“Indonesia mengundang AS untuk membahas pembentukan Critical Mineral Agreement,” tambah Jokowi.
Presiden juga berharap bahwa keterlibatan Indonesia dalam Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik (Indo-Pacific Economic Framework/IPEF) yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) dapat memungkinkan ekspor mineralnya diakui sebagai “subsidi hijau” di bawah undang-undang inflasi, demikian menurut pernyataan kementerian tersebut.
Rencana untuk mengajukan kesepakatan perdagangan bebas terbatas dengan Amerika Serikat pertama kali dikemukakan pada bulan April oleh menteri senior Indonesia Luhut Pandjaitan, yang mengatakan bahwa Jakarta ingin menawarkan kepada Washington sebuah kesepakatan yang mirip dengan kesepakatan antara Jepang dan negara Barat untuk mineral baterai EV.
Harris, dalam pidato pembukaan pertemuan bilateral tersebut, mengatakan bahwa ia akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk membangun rantai pasokan yang mencakup “mineral-mineral penting yang diperlukan untuk memperluas ekonomi energi bersih kita” dan untuk meningkatkan perdagangan antara kedua negara melalui IPEF.
Sumber: https://www.mining.com/web/indonesia-proposes-critical-minerals-trade-deal-with-us/