Lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia menyebar ke wilayah pertambangan batu bara

JAKARTA, 8 Juli (Reuters) – Provinsi penghasil batu bara terbesar di Indonesia, Kalimantan Timur, telah mencatat lonjakan kasus virus corona, dengan para penambang termasuk di antara mereka yang terinfeksi, tetapi sejauh ini tidak ada gangguan terhadap operasi batu bara, kata seorang pejabat setempat.

Negara Asia Tenggara ini merupakan eksportir batubara termal terbesar di dunia dan telah mengalami lonjakan harga yang didukung oleh permintaan yang kuat dari negara-negara seperti Cina, Korea Selatan, dan Jepang.

Kalimantan Timur di pulau Kalimantan melaporkan 979 infeksi virus corona pada hari Kamis, jumlah tertinggi di luar pulau Jawa yang padat penduduknya. Rasio hunian tempat tidur rumah sakit di provinsi ini juga telah mencapai 73% pada hari Rabu, data kementerian kesehatan menunjukkan, salah satu yang tertinggi di negara ini.

“Penyebaran COVID-19 di Kalimatan Timur telah menjangkau semua wilayah dan tidak hanya di daerah perkotaan,” kata Andi Muhammad Ishak, juru bicara gugus tugas COVID-19 Kalimantan Timur kepada Reuters, menambahkan bahwa infeksi telah dilaporkan terjadi di sektor pertambangan.

“Ada cukup banyak (penambang yang terinfeksi), tetapi belum sampai pada titik di mana mereka harus menghentikan operasi,” ujarnya, tanpa menyebutkan di mana saja infeksi terjadi.

Pemerintah pusat Indonesia minggu ini mendesak pemerintah daerah untuk bertindak guna mencegah lonjakan kasus yang melumpuhkan sistem layanan kesehatan di beberapa wilayah di Pulau Jawa dan mendorong dilakukannya karantina wilayah.

Operasi tambang di perusahaan-perusahaan seperti PT Bumi Resources, penambang batu bara terbesar di Indonesia, dan PT Bayan Resources, yang keduanya beroperasi di Kalimantan Timur, berjalan normal, kata para pejabat perusahaan.

“Bumi telah berusaha untuk mempertahankan produksi mendekati kondisi normal selama setahun terakhir,” ujar direktur Dileep Srivastava. “Pada tahun 2021, panduan volume kami tidak berubah pada 85 juta ton hingga 89 juta ton.”

Srivastava mengatakan bahwa Bumi terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi para karyawannya, termasuk skrining rutin dan penelusuran kontak langsung untuk mencegah penyebaran virus ke karyawan lain jika terjadi wabah.

Ia juga mengatakan bahwa sebagian besar karyawan Bumi telah divaksinasi.

Direktur Bayan Jenny Quantero mengatakan bahwa perusahaan beroperasi dengan “kekuatan penuh” dan telah memulai vaksinasi untuk semua karyawan yang bekerja di lokasi tambang.

Bayan mempertahankan panduan produksi tahun 2021 sebesar 32 juta hingga 34 juta ton.

Laporan oleh Fransiska Nangoy Penyuntingan oleh Ed Davies