Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ir. Arifin Tasrif melakukan kunjungan kerja ke Site Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada hari Jumat (17/9). Dalam kunjungan ini, Menteri ESDM meninjau perkembangan proyek smelter AMMAN didampingi oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Dr.
Proyek smelter yang dibangun oleh PT Amman Mineral Industri (PT AMIN) ini memiliki kapasitas produksi sebesar 900.000 Ton Per Tahun (TPA) dan ditargetkan selesai pada tahun 2023 sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan oleh Pemerintah. Pada bulan Juli 2021, verifikasi progres pembangunan smelter mencapai 27,56%, sesuai dengan target pembangunan minimum yang telah disetujui oleh Pemerintah.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ir. Arifin Tasrif menyampaikan apresiasinya atas kemajuan pembangunan yang terus berjalan, meskipun dihadapkan pada tantangan pandemi COVID-19. “Proyek smelter merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang dicanangkan Pemerintah untuk mendorong hilirisasi. Oleh karena itu, kami mengapresiasi upaya AMMAN dalam progres pembangunan smelter ini,” kata Arifin.
Dalam kunjungan kerja ini, Direktur Utama AMMAN, Rachmat Makkasau, yang turut mendampingi Menteri ESDM, menyampaikan beberapa permintaan kepada Pemerintah. “Kami berharap Pemerintah akan terus mendukung AMMAN untuk mendapatkan fasilitas dan insentif perpajakan dan non perpajakan yang akan sangat membantu keberlangsungan operasi kami,” kata Rachmat.
Selain meninjau lokasi smelter, Menteri ESDM dan rombongan juga mengunjungi lokasi lain di Batu Hijau, termasuk melihat area reklamasi dan open pit yang saat ini sedang dalam tahap produksi dan pengembangan. “AMMAN telah melakukan transformasi yang signifikan, sehingga operasi berjalan lebih produktif dan efisien. Praktik terbaik ini memungkinkan kami untuk melanjutkan pengembangan Fase 7, yang sebelumnya dianggap tidak memiliki nilai ekonomis. Untuk mewujudkan hal ini, kami mengubah pola pikir dan berpikir berani, dengan berpegang teguh pada visi untuk menciptakan warisan terbaik. Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan bimbingan dari Kementerian ESDM,” jelas Rachmat.
Strategi operasional yang diterapkan oleh AMMAN adalah pertambangan yang berkelanjutan, melalui program pengelolaan lingkungan seperti reklamasi yang dilakukan secara simultan dengan kegiatan penambangan. Tidak hanya itu, AMMAN juga menargetkan penggunaan teknologi panel surya dan bentuk energi terbarukan lainnya yang ramah lingkungan terus meningkat dari tahun ke tahun.