Menteri Indonesia Dukung Rencana Pembangunan Smelter Tembaga Baru di Papua

JAKARTA – Seorang menteri kabinet Indonesia mendorong agar raksasa pertambangan Amerika Serikat, Freeport McMoRan, diizinkan untuk memperluas produksi konsentrat tembaganya untuk memasok sebuah smelter yang direncanakan di wilayah paling timur Papua, katanya pada hari Rabu.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa banyak orang di provinsi Papua dan Papua Barat telah meminta pembangunan smelter yang akan menjadi smelter pertama di wilayah yang menjadi lokasi tambang tembaga dan emas Grasberg milik Freeport.

“Saya berkomunikasi secara intens dengan presiden, menyusul permintaan dari teman-teman Papua untuk memiliki smelter,” ujar menteri dalam sebuah media briefing online.

Bahlil mengatakan bahwa anak perusahaan lokal PT Freeport Indonesia memiliki kapasitas tahunan untuk memproduksi tiga juta ton konsentrat tembaga, atau cukup untuk pabrik peleburan yang sudah ada dan pabrik lain yang diperkirakan akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024.

Ia telah meminta kementerian pertambangan dan pihak-pihak berwenang lainnya untuk mengijinkan Freeport meningkatkan produksi konsentrat tahunannya menjadi antara 3,8 juta hingga 4 juta ton, ujarnya, namun ia tidak memberikan jangka waktu.

Juru bicara Freeport Indonesia tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Freeport bulan ini meluncurkan pembangunan smelter baru senilai $3 milyar di Gresik, Jawa Timur, dengan kapasitas 1,7 juta ton konsentrat tembaga.
Smelter yang sudah ada, juga di Jawa Timur, memiliki kapasitas sekitar 1,3 juta ton, tambah Bahlil.

Dalam rapat dengar pendapat dengan para pejabat pertambangan sebelumnya, beberapa anggota parlemen dari Papua telah menyuarakan permintaan agar smelter ditempatkan di sana untuk membuka lapangan kerja di salah satu daerah termiskin dan paling tidak berkembang di Indonesia.

Pada bulan April, Indonesia menandatangani perjanjian dengan China ENFI Engineering Corporation (ENFI) untuk membangun sebuah smelter tembaga di provinsi Papua Barat, dengan kapasitas 400.000 ton katoda tembaga per tahun.