Miner MIND ID Menetapkan Belanja Modal Tahunan Sebesar $ 2 miliar Dengan Fokus Smelter

Perusahaan induk pertambangan milik negara, MIND ID, telah menetapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 29 triliun (US$2,05 miliar) untuk tahun ini dengan fokus pada pengembangan smelter alumina.

Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan pada tanggal 7 Mei lalu bahwa dari total dana tersebut, Rp 2 triliun akan digunakan untuk modal kerja, sedangkan sisanya sebesar Rp 27 triliun akan digunakan untuk proyek-proyek strategis yang sedang dalam proses, termasuk pabrik peleburan logam dan fasilitas gasifikasi batu bara.

Namun demikian, bagian terbesar dari belanja modal proyek ini dialokasikan untuk pabrik peleburan alumina dengan nilai antara $700 juta dan $800 juta. Smelter yang dijadwalkan akan mulai beroperasi pada tahun 2023 ini memiliki rencana kapasitas sebesar 1 juta ton smelter grade alumina per tahun.

“Pendanaan tersebut sekitar 70 persen dari total nilai proyek [alumina],” ujar Orias dalam konferensi pers virtual. Perusahaan-perusahaan pertambangan yang terafiliasi dengan negara berada di depan dalam rencana hilirisasi pertambangan pemerintah yang bertujuan untuk mengubah ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini dari ekonomi yang digerakkan oleh komoditas menjadi ekonomi industri.

Pemerintah mengharapkan 30 smelter logam baru untuk mulai beroperasi dalam tiga tahun ke depan dengan perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan negara membangun banyak smelter berkapasitas lebih besar.

Orias menambahkan bahwa sisa belanja modal akan digunakan untuk fasilitas gasifikasi batu bara milik PT Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, pembangkit listrik milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara, dan pabrik peleburan logam milik PT Freeport Indonesia yang akan dibangun di Gresik, Jawa Timur, atau di Teluk Weda, Maluku Utara.

MIND ID, produsen aluminium resmi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), memiliki saham mayoritas di Bukit Asam, penambang emas dan tembaga Freeport Indonesia, penambang diversifikasi Antam, serta saham minoritas di penambang nikel swasta PT Vale Indonesia.

MIND ID membukukan laba bersih sebesar Rp 698,17 miliar pada tahun lalu, membalikkan kerugian bersih sebesar Rp 1,06 triliun yang dibukukan pada tahun sebelumnya, seiring dengan akuisisi Freeport Indonesia yang mulai memberikan kontribusi terhadap pendapatan, demikian menurut laporan keuangan yang disampaikan kepada Bursa Efek Singapura.

Sumber: Norman Harsono / The Jakarta Post

11 Mei 2021