Harga batu bara yang mencapai rekor tertinggi telah membantu para penambang di Indonesia membukukan hasil yang kuat di paruh pertama tahun ini, sehingga meningkatkan optimisme pasar karena ekonomi di seluruh dunia mulai dibuka kembali setelah pelonggaran pembatasan COVID-19.
Batu bara berjangka Newcastle, patokan untuk batu bara termal di Asia Pasifik, diperdagangkan pada hari Rabu pada harga US$177 per ton, sedikit di bawah harga tertinggi dalam satu dekade yang dicapai beberapa hari sebelumnya, dan naik 267% dari harga tahun lalu, menurut platform pasar keuangan Investing.com.
Perusahaan-perusahaan pertambangan Indonesia membukukan kinerja keuangan yang lebih kuat pada paruh pertama tahun 2021, termasuk PT Adaro Energy yang merupakan perusahaan terbuka dan PT Bukit Asam yang merupakan perusahaan milik negara. Adaro Energy melaporkan pertumbuhan laba bersih sebesar 9,6% year-on-year (yoy) menjadi hampir $170 juta, sementara Bukit Asam mencatat kenaikan laba bersih sebesar 38,01% yoy menjadi Rp1,77 triliun ($124,92 juta).