Penambang emas Amman mempertimbangkan IPO Indonesia senilai $1 miliar

PT Amman Mineral Internasional, yang memiliki tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, sedang mempertimbangkan untuk melakukan penawaran saham perdana di Jakarta yang dapat mengumpulkan dana sebesar $1 miliar, menurut orang-orang yang mengetahui masalah ini.

Perusahaan ini bekerja sama dengan para penasihat keuangan untuk mempersiapkan pencatatan saham, yang dapat dilakukan secepatnya pada paruh pertama tahun ini, kata orang-orang yang tidak ingin disebutkan namanya karena informasi ini bersifat pribadi. Pembahasan sedang berlangsung dan rinciannya termasuk ukuran dan waktu IPO dapat berubah, kata mereka.

MENDAFTAR UNTUK MENDAPATKAN INTISARI LOGAM MULIA

Manajemen Amman Mineral terus mengevaluasi berbagai peluang dan opsi untuk pertumbuhan dan akan memutuskan opsi terbaik ketika kondisi dan waktunya sudah tepat, kata perwakilannya menanggapi pertanyaan Bloomberg News. Ia menolak berkomentar mengenai rencana IPO.

Dengan nilai $1 miliar, IPO Amman Mineral bisa menjadi yang terbesar di Indonesia sejak penjualan saham Mitratel senilai $1,3 miliar pada November 2021, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Indonesia telah menjadi pasar IPO paling aktif di Asia Tenggara sepanjang tahun ini, dengan nilai transaksi sekitar $656 juta.

Indonesia dapat tetap menjadi pasar IPO yang kuat untuk perusahaan-perusahaan besar tahun ini. PT Pertamina Geothermal Energy dijadwalkan akan mencatatkan sahamnya pada hari Jumat setelah berhasil mengumpulkan dana sebesar 9,06 triliun rupiah (596 juta dolar AS) dalam penjualan saham perdananya. PT Nusantara Sejahtera Raya, operator jaringan bioskop terbesar di Indonesia, Cinema XXI, sedang mempertimbangkan untuk melakukan IPO yang dapat menghimpun dana sebesar $1,1 miliar, Bloomberg News melaporkan.

Amman Mineral memiliki total 25.000 hektar area konsesi dengan 17,5 miliar pon tembaga dan 23,9 juta ons cadangan emas, menurut situs webnya. Tambang Batu Hijau milik perusahaan, yang terletak di pulau Sumbawa, telah menghasilkan 8,78 miliar pon tembaga dan 8,7 juta ons emas sejak mulai beroperasi pada tahun 2000.

Amman Mineral telah menjajaki listing untuk unitnya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, yang mengoperasikan tambang Batu Hijau, demikian dilaporkan Bloomberg News pada tahun 2019.c