Perusahaan induk pertambangan MIND ID berencana untuk melakukan spin off Inalum tahun ini

Perusahaan induk pertambangan milik negara, MIND ID, berencana untuk memisahkan operasi aluminiumnya menjadi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Operating, yang memungkinkan perusahaan induk untuk fokus pada perencanaan bisnis jangka panjang dan anak perusahaan untuk go public.

Ogi Prastomiyono, direktur layanan strategis MIND ID, mengatakan bahwa pemisahan ini akan memudahkan MIND ID untuk membuat anak perusahaan baru, menguasai cadangan komoditas strategis, membangun industri hilir, menarik pendanaan, dan rencana jangka panjang lainnya.

Perusahaan induk menargetkan untuk mengeksekusi spin-off pada tahun ini sehingga Inalum Operating dapat melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada akhir tahun 2022. MIND ID belum menentukan jumlah saham Inalum Operating yang akan dijual pada saat IPO.

“MIND ID dapat lebih fokus pada perencanaan strategis, sementara operasional hanya di anak perusahaan,” kata Ogi kepada anggota parlemen pada hari Senin dalam rapat dengar pendapat di DPR. Baca juga: Perusahaan holding BUMN tambang berganti nama menjadi MIND ID MIND ID mengatakan bahwa mereka tidak akan memiliki “kewajiban atau potensi kewajiban, baik secara hukum, pajak, maupun keuangan,” setelah pemisahan tersebut, yang menyiratkan bahwa kewajiban tersebut akan dialihkan ke Inalum Operating.

Ogi menggambarkan fokus MIND ID pada perencanaan strategis sebagai “bentuk akhir” dari rencana pembentukan perusahaan induk pertambangan oleh pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 47/2017. Setidaknya dua perusahaan induk milik negara – satu untuk semen, satu untuk pupuk – telah mengadopsi pendekatan serupa. Peraturan tersebut secara resmi menetapkan produsen aluminium PT Inalum sebagai perusahaan induk untuk perusahaan-perusahaan pertambangan Bukit Asam, Aneka Tambang (Antam), Timah, dan Freeport Indonesia.

PT Inalum berganti nama menjadi MIND ID setelah restrukturisasi. Selain itu, pemisahan ini akan memungkinkan Inalum Operating untuk fokus menyelesaikan proyek smelter grade alumina refinery (SGAR) di Kalimantan Barat yang mengolah bauksit menjadi alumina, yang kemudian diolah menjadi aluminium. Inalum saat ini mengimpor semua alumina.

Direktur Utama Orias Petrus Moedak mengatakan kepada para anggota parlemen pada sidang yang sama bahwa pemisahan tersebut merupakan kehendak pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Keuangan sedang menggodok Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri Keuangan untuk menyetujui spin-off tersebut, menjelang pelaksanaan IPO. “Setelah itu selesai, kami akan mendiskusikan kemungkinan untuk mendaftarkan MIND ID,” kata Orias.