Tambang Nikel Australia Menandatangani Kesepakatan Senilai $525 juta untuk Mengakuisisi 70% Saham di Proyek Indonesia

Nickel Mines Australia telah menandatangani perjanjian definitif yang mengikat dengan mitranya Shanghai Decent Investment (Group) untuk mengakuisisi 70% saham di Proyek Nikel Oracle di Indonesia.

Kesepakatan senilai $525 juta ini merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani bulan lalu.

Sesuai kesepakatan, Nickel Mines akan membeli saham mayoritas di Oracle Nickel dengan nilai total $371 juta. Perusahaan juga berkewajiban untuk menginvestasikan $154 juta untuk pembangunan proyek tersebut melalui pinjaman pemegang saham.

Proyek ini akan memiliki empat jalur rotary kiln electric furnace (RKEF) dan fasilitas tambahan di dalam Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi Tengah.

Lini RKEF akan memiliki kapasitas produksi sebesar 36.000 ton per tahun dari nikel yang terkandung dalam nickel pig iron.

Secara terpisah, proyek ini akan membangun pembangkit listrik captive sebesar 380 MW untuk mendukung operasi RKEF.

Shanghai Decent akan memimpin desain dan konstruksi Oracle Nickel.

Keempat jalur RKEF Oracle diharapkan akan mulai beroperasi selambat-lambatnya pada 19 Februari 2023, sementara pembangkit listrik akan mulai beroperasi selambat-lambatnya pada 19 Juli 2023.

Menurut Nickel Mines, biaya konstruksi keseluruhan untuk proyek ini, termasuk pembangkit listrik, tidak akan melebihi $750 juta. Shanghai Decent akan memberikan ganti rugi kepada Nickel Mines untuk setiap biaya konstruksi yang melebihi $750 juta.

Direktur pelaksana Nickel Mines, Justin Werner, mengatakan: “Dengan komitmen kami terhadap Proyek Nikel Oracle yang akan segera menyusul komisioning Proyek Nikel Angel yang 80% sahamnya dimiliki oleh Nickel Mines, Nickel Mines akan meningkatkan lebih dari tiga kali lipat ukuran produksi nikel dan arus kas operasionalnya selama 15 bulan ke depan.

“Dengan 12 jalur RKEF yang beroperasi pada Q1 2023 dan sekitar 100 ribu ton produksi nikel yang dapat diatribusikan, Nickel Mines akan berada di antara sepuluh besar produsen global dan bisa dikatakan sebagai produsen nikel pureplay terbesar yang terdaftar di dunia.”

Transaksi ini diharapkan akan ditutup setelah persetujuan pemegang saham, yang diharapkan akan diperoleh dalam rapat umum pemegang saham pada kuartal pertama tahun 2022.